SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Foto saya
Kupang, NTT, Indonesia

Rabu, 08 September 2010

Jarkoni

JARKONI

By Slamet Sp

Bulan Puasa tidak lama lagi akan meninggalkan kita, seperti dulu-dulu….tahun-tahun sebelumnya ada fenomena yang terjadi yang hampir tidak berubah. Awal Ramadhan, di hari pertama dan kedua bulan puasa, kita akan melihat betapa masjid-masjid, mushola-mushola ramai dipenuhi jamaah….Tidak hanya orang dewasa tapi sampai anak-anakpun ikut meramaikan suasana awal Ramadhan dengan hiruk pikuk…benar-benar ramai…..Namun pemandangan tersebut tidak akan bertahan lama….tak genap seminggu kemudian kita akan mendapati masjid dan mushola yang mulai sepi ditinggalkan jamaahnya….Shaf jamaah sholat taraweh semakin hari semakin maju….karena berkurang jamaahnya. Apalagi diakhir Ramadhan ….tinggal menyisakan orang-orang yang lanjut usia dan beberapa anak muda yang benar-benar mempunyai keimanan yang kuat…yang masih mampu berdiri berjamaah sholat taraweh dan mampu memakmurkan masjid dan mushola. Itu baru Taraweh….apabila kalau kita sempat menghadiri sholat subuh….lebih ironis lagi….mungkin tinggal imam dan satu orang makmum dibelakangnya.

Itulah fenomena di negeri yang penduduk Muslimnya terbesar di dunia….Di negeri ini yang tiap saat kita bisa saksikan secara langsung maupun kita tonton melalui media televisi ….Banyak kegiatan agama baik yang bersifat ritual maupaun ibadah sosial digelar….banyak orang menangis ketika mengikuti tabligh akbar, pengajian maupun ceramah agama…..Begitu banyak nasehat yang keluar dari para mubalig….para ustaz…para kiai…para pemimpin negeri….Namun tidak mampu merubah akhlak sebagian besar rakyat di negeri ini….negeri ini juara korupsi, negeri terkenal dengan KKN….Sungguh bertolak belakang….yang seharusnya di negeri yang berpenduduk Muslim terbesar ini tidak akan terjadi Korupsi….tidak terjadi suap menyuap…tidak terjadi anak kurang gizi….tidak terjadi pornografi….tidak terjadi pornoaksi….tapi kenyataannya itu semua ada di negeri ini…..Bahkan banyak pejabatnya masuk bui…..padahal mereka puasa….mereka sholat….terus kenapa mereka masih berbuat maksiat ? Lantas…..dimana letak kesalahannya…..

Saya jadi ingat….waktu masih di padepokan ketika senior selalu mengatakan….kamu kalau sudah jadi senior jangan Jarkoni…..Kamu hanya bisa ngomong tok tapi pelaksanaan nol besar. Kamu harus bisa membuktikan apa yang kamu ucapkan kepada juniormu benar – benar kamu lakukan…tidak Jarkoni ….Iso ngujar ra iso nglakoni…( Hanya bisa mengucapkan tapi tidak bisa melaksanakan) “Yang penting implementasinya …!!! Junior bahkan anak buahmu pasti akan respek…akan loyal….akan mengikuti yang kamu ucapkan ” , begitu senior saya menasehati. Saya jadi mikir barangkali banyak orang di negeri ini yang Jarkoni sehingga terjadi kondisi seperti sekarang ini. Barangkali pak kiai, pak ustaz, para pejabat, para pemimpin negeri ini hanya pandai menasehati…pandai berceramah….pandai beretorika…tapi miskin implementasi…miskin amal…miskin tauladan….miskin contoh….Pemimpin menyuruh anak buah berbuat baik, jangan melanggar tapi dia masih mencuri…masih korupsi sehingga isi nasehat jadi hambar oleh tuah kecurangan yang dilakukan…..walaupun memang tidak nampak…. tidak kasat mata….tapi walaupun demikian Gusti Allah Ora Sare….Aura pemimpin yang curang, yang koruptor pasti nasehatnya tidak akan sampai….hambar dan percuma…..

Barangkali Pak kiai menyuruh sedekah…tapi tidak memimpin dan memberi contoh bersedekah…..menyuruh menyantuni fakir miskin tapi tidak pernah mau mengeluarkan uang dari kantong pribadinya….sehingga ustaz, kiai hanya menjadi selebritis dalam kegiatan agama….Setelah itu lupa akan nasehatnya….miskin amal di dunia nyata…..

Yaaaa…..hanya Tuhan yang Maha Tau….yang mengerti apa yang menyebabkan fenomena aneh di negeri ini……Atau barangkali …….karena semua orang telah terkena penyakit Jarkoni ….seperti kata senior ku dulu….Sehingga semua ini terjadi…..??? Hanya Tuhan yang tahu…….Ucapku lirih dalam hati……...Wallahualam bi sawab.

Kupang, awal September 2010

Tidak ada komentar: