SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Foto saya
Kupang, NTT, Indonesia

Senin, 24 Agustus 2009

PUASA

“Sesungguhnya puasa adalah perisai: apabila salah seorang di antara kamu sedang berpuasa maka janganlah berkata kotor dan jangan pula bertindak bodoh; dan jika ada seseorang yang menyerangnya atau mencacinya maka hendaklah ia mengatakan ‘sesungguhnya aku sedang berpuasa’” (HR. Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Betapa perihnya nasib saudara-saudara kita di Iraq, Pakistan, dan Afghanistan hari. Puluhan hamba meregang nyawa karena perang setiap hari. Anak-anak yatim bertambah pesat. Yang cacatpun tak sedikit. Harta musnah seketika, diterjang peluru atau bom. Kesempatan-kesempatan indah untuk bersama-sama untuk menyambut dan menunaikan ibadah Ramadhan berganti dengan suasana berkabung. Tangisan anak-anak ditinggalkan orang tuanya menggema di berbagai pelosok negeri. Kesempatan untuk mencari rezeki berganti dengan rasa takut yang tiada tara. Begitulah kalau keadaan negeri tidak damai. Karena itu, kita maunya tidak menyemai benih-benih ketidakdamaian.

Dalam Al-Qur’an dan hadits disebutkan, ketidakdamaian bisa berbenih dari berbagai hal, terutama dari hati. Kata-kata jahat, iri hati, korupsi, ketidak-adilan, rakus, angkuh, memutuskan silaturrahmi, malas, adalah di antara hal itu. Ada ketidakdamaian yang disebabkan oleh kata-kata yang tidak enak diterima hati. Ada juga ketidakdamaian karena ketidak-adilan, yang dipicu oleh keinginan hati sebahagian orang untuk menguasai harta secara rakus. Bahkan, ada ketidakdamaian karena tidak mau menjaga hubungan silaturrahmi, sehingga hidup ini mudah dikacaukan orang.

Karena itu, percuma mengajak untuk menjaga perdamaian bila tak mampu menjaga kata-kata yang menyakitkan hati. Percuma juga seruan itu, bila melakukan ketidak-adilan. Percuma juga kata-kata indah itu, bila gemar memutuskan hubungan silaturrahmi.

Bila ingin damai, maka berpuasa dari melakukan hal-hal yang buruk itu amat penting dilakukan. Sebagaimana sabda Rasulullah, berpuasa tidak sekedar menahan diri dari haus dan lapar. Bahkan, menjadi sia-sia saja menahan rasa haus dan lapar bila tak mampu menjaga hati. Katanya, hatilah sumber segala perbuatan yang dilakukan anggota tubuh

Tidak ada komentar: