SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Foto saya
Kupang, NTT, Indonesia

Rabu, 16 Maret 2011

Belajar dari Bocah-Bocah Istimewa

Tadi malam ada acara syukuran yang diselenggarakan di kantor saya dalam rangka HUT instansi dimana saya bekerja sekarang. Sesuai instruksi pimpinan supaya acara dibuat sesederhana mungkin namun tidak menghilangkan makna peringatan HUT. Pada kesempatan ini kami mengundang masyarakat sekitar kantor kami mulai dari lurah, tokoh agama, tokoh adat dan yang teristimewa kami mengundang pengurus dari Yayasan Rehabilitasi yang ada tidak jauh dari kantor. Kebetulan hadir dua orang suster dan tujuh orang "bocah-bocah istimewa". Kenapa saya sebut sebagai bocah istimewa karena memang mereka istimewa dimata saya. Bocah-bocah kecil tersebut telah menginspirasi saya. Terus terang saya belajar dari mereka.

Bocah-bocah kecil itu lahir dengan keterbelakangan mental dan saat ini mereka dibawah asuhan sebuah yayasan rehabilitasi. Kalau kita melihat kondisi mereka pasti akan timbul rasa haru dan kasihan. Sayapun sempat menahan air mata yang mau menetes. Kondisi keterbelakangan mental membuat mereka tidak seperti anak-anak lainnya. Untuk berjalan, makan mereka harus dibawah bimbingan pengasuh mereka. Walaupun begitu saya melihat mereka bocah-bocah yang hebat. Perjuangannya untuk terus belajar dibawah bimbingan pengasuh begitu menginspirasi saya. Betapa dengan sekuat tenaga, mereka berusaha dan belajar memegang sendok, berupaya keras mengangkat tangan dan sendok berisi nasi menuju mulut mungilnya....walaupun masih dibantu namun satu dua kali sudah bisa lancar tepat masuk ke mulut. Saya gembira malam itu mereka bisa tertawa dan tersenyum. Walaupun saya tidak tau kenapa dan ditujukan untuk siapa tawa senyum mereka.

Melihat situasi seperti itu beberapa teman saya mendekat menuju tempat mereka, dibantunya menyuap nasi kemulutnya....kelihatan mereka senang melihat kondisi ini, terlihat dari tawa mereka lebih keras. Tidak ada perasaan takut pada orang asing yang menyuapinya. Keakraban itu barangkali mebuat mereka bahagia dan senang. Matanya yang berbinar bergerak-gerak lincahnya, senyum dibibir dan tawanya semakin mengembang.

Saya bersyukur saat ini telah dianugerahi putra-putri yang kondisinya lebih baik dari "bocah-bocah istimewa" tadi. Saya pun berpikir betapa Tuhan telah memberikan nikmat yang sempurna dan sedemikian besar kepada kami. Saya pun sempat berpikir mungkin saya tidak akan sanggup menerima jika Tuhan menganugerahi putra-putri yang kondisinya seperti "bocah-bocah istimewa" itu. Tetapi sayapun tersadar semua pemberian Tuhan adalah anugerah yang harus dijaga dan disyukuri, kalau aku berpikir seperti itu berarti perasaan haruku tadi hanya sekedar rasa kasian tanpa makna. Kalau sebagai seorang tua saja sudah berpikir seperti itu betapa lebih kasihannya bocah-bocah istimewa itu, justru merekalah yang harus mendapat kasih sayang lebih, perhatian yang tulus dari siapa saja agar mereka bisa bangkit menatap hidup ini dengan lebih baik. Tuhan maafkan hambamu yang lemah ini, terimakasih Engkau telah membuatku tersadar.

Dan untuk anak-anakku "bocah-bocah istimewa" ijinkan saya membuatmu tersenyum.


Atambua, Maret 2011




Tidak ada komentar: