SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Foto saya
Kupang, NTT, Indonesia

Jumat, 11 Maret 2011

Tukang Sol Sepatu

Tukang Sol Sepatu

Suatu siang aku duduk di kantin di markas dimana aku sekarang bertugas....ada pengalaman menarik yang kudapat sore ini...dari seorang bapak paruh baya "tukang sol sepatu" . Ada yang membuat diriku terinspirasi darinya.....yang menggugah...menyentak kesadaranku....mengingatkanku betapa selama ini aku telah memelihara kesombongan dan lupa akan betapa besar nikmat yang telah diberikan padaku OlehNya yang lupa dan jarang aku syukuri...

Aku memperhatikan dari jauh si tukang sol sepatu, ada 3 pasang sepatu disampingnya...dengan telaten dari pagi sampai sampai se siang ini dia masih dengan telatennya memainkan jarum jahit ditangannya sambil sesekali mengelap wajahnya yang sedikit berkeringat dan sesekali memperbaiki posisi duduknya. Ada motor butut yang dibelangkang joknya ditaruh sebuah kotak kecil bertuliskan "Sol Sepatu" yang sudah pudar warna catnya karena sudah tidak baru lagi tersandar tidak jauh dari tempat dia bekerja...Selama ini motor butut itulah ia kendarai sebagai kendaraan dinasnya sehari2....

Seperti biasa aku telah menyantap "mie goreng telur dua " pesananku.,..(walaupun kalau boleh jujur belum kurasakan lapar)...yg ku pesan dengan sombongnya bersama satu botol Pocari Sweat.....Tak lama mie goreng di mangkuk merah habis menyisakan bumbu mie yg sedikit berminyak menempel di mangkuk yang tidak berhasil aku santap....lalu aku berteriak " Sampoerna satu bungkus "....memesan pada pelayan kantin dengan sombongnya seolah tidak merasakan betapa susahnya mencari uang.

Masih separo batang rokok yang aku hisap ketika didepanku melintas si lelaki tukang sol sepatu....kuperhatikan dari dekat karena memang persis di depanku...agak ragu2 dia mengambil dua bungkus roti, lalu dia kembalikan satu....kulihat lelaki itu berpikir sejenak dan diambilnya kembali roti yang ditaruhnya tadi.....terlihat jelas tempelan kertas diatas plastik roti terbaca olehku "Rp.500,00"....setelah mengambil "aqua" gelas yang harganya juga Rp.500,00 dia sodorkan selembar uang dua ribuan....dan kembali berlalu di depanku setelah menerima uang receh lima ratusan sambil tersenyum ramah menyapaku untuk kembali.....dengan langkah pelan dia kembali menuju tempat kerjanya tadi....Kulihat dia pelan membuka plastik rotinya....seletah diam sejenak "berdoa" dia gigit pelan roti di tangannya...kelihatan begitu menikmati sekali....barangkali dari pagi belum ada makanan masuk diperutnya...karena belum sempat sarapan atau karena nggak terbiasa sarapan.....Saat itulah hatiku tersentak....kumatikan rokokku.....aku merenung dalam hati.....Ya...Allah maafkan hamba Mu ini....aku menyadari betapa selama ini aku telah sombong, kurang bersyukur terhadapmu....Aku baru menyadari betapa masih banyak saudara di sekelilingku masih berpikir dua kali untuk membeli makanan yang memang itu kebutuhan paling hakiki setiap manusia karena merasakan betapa sulitnya mencari uang, sehingga membelanjakan uang senilai seribu lima ratus rupiahpun harus dengan pertimbangan seksama...sementara hambamu ini betapa telah seenaknya berbuat sia2....membelanjakan sesuatu yang sebenarnya tiadak terlalu berguna....

Dilain waktu aku beranikan bertanya pada lelaki tukang sol sepatu itu, sehari kalau lagi beruntung katanya dia bisa bawa pulang maksimal empat puluh ribu, itu paling maksimal....tapi tidak jarang juga seharian kadang tidak ada yang dia dapat....makanya dia bilang harus memanage betul "gajinya"....takutnya pas lagi sial gak dapet "pasien", masih ada simpenan untuk menanggulanginya....Tapi dia selalu yakin bahwa Tuhan Maha Adil dan Maha Pemurah.....dia selalu yakin jika kita pandai bersyukur akan nikmat pasti ada nikmat lain yang lebih besar yang ia dapat....Tidak akan dibiarkan kita mati kelaparan asal masih mau berusaha....Alhamdulillah, katanya dia masih bisa membiayai dua anaknya yang saat ini sudah duduk di bangku SD dan SMP.....dari pekerjaannya selama ini.....

Sungguh aku malu pada diriku.......ku berbalik dan menahan tetes air yang hampir jatuh dr mataku.....kulangkahkan kakiku sambil berucap..." Ya Allah ampunkan sombongku selama ini " seraya juga ku mengucap terimakasih pada tukang sol sepatu.....terimakasih telah mengingatkanku....engkau telah menginspirasi diriku untuk belajar bisa " memaknai arti hidup ini"

Atambua, Maret 2011
Untuk mereka yang suka hidup boros dan sombong



1 komentar:

hel's mengatakan...

Sipp...Pembelajaran buat kita semua...hehehe yang Pasti Mie Telur dan Pocari Sweetnya udah bayar toooo?