SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Foto saya
Kupang, NTT, Indonesia

Selasa, 16 September 2008

Tragedi Pasuruan

Kita tentunya sangat prihatin dan trenyuh mendengar dan menyaksikan tragedi meninggalnya 21 orang pada saat pembagian zakat di Pasuruan. Hanya untuk mendapatkan uang 30 ribu 21 nyawa harus melayang. Sedimikian susahkah mencari uang sebesar itu saat ini? Sehingga ratusan orang harus berdesak-desakan merebutkannya? Jawabnya bisa ya, bisa tidak.

Seandainya jawabnya "YA" maka bersyukurlah bagi sebagin dari kita yang sudah punya penghasilan tetap tiap bulannya, bersyukurlah dengan apa yang kita terima walaupun itu kecil menurut ukuran kita tetapi kita tidak perlu menyabung nyawa untuk mendapatkannya. Jangan selalu melihat keatas itulah barangkali kunci kita bisa ikhlas bersyukur kepada Tuhan. Coba bayangkan dan bandingkan dengan tragedi di Pasuruan.

Seandainya jawabnya "Tidak" tentunya ada yang salah pada kita, kita sudah kehilangan kecerdasan spiritual. Dan inilah yang membuat terjadinya multi krisis di negeri kita tercinta ini. Dari masyarakat kelas bawah sampai para pemimpin kita sudah kering jiwanya dari siraman nilai dan norma agama kita. Sehingga segala macam cara akan dilakukan demi memenuhi nafsu dunia mengejar kekayaan dan kekuasaan tanpa berpikir terhadap nasib orang lain. Yang mau berbuat baik tidak dilandasi keikhlasan pada Tuhan tapi ada keinginan dibaliknya demi pujian, popularitas dan keinginan untuk di sebut sebagai yang terbaik, yang paling dermawan dsb....

Kita tidak habis pikir barangkali hanya di negeri kita ini ada orang yang mau mendapatkan keuntungan dengan menjual daging sisa yang sudah busuk dan bercampur sampah. Dimana letak perikemanusiaan kita ? Apakah sudah sedemikian terpuruk peradaban kita, sehingga semua norma dengan mudah kita langgar?

Marilah kita mengambil hikmah dari fenomena diatas dengan instropeksi pada diri kita masing-masing. Marilah kita tegakan rasa perikemanusiaan kita, mari kita jalankan ajaran agama kita secara benar, mari kita bersihkan jiwa kita dari ketamakan. Karena kalo tidak, kita tinggal menungu kehancuran negeri kita ini.

Tidak ada komentar: